Asephi: Ekspor Kerajinan Keluar dari Bali Twisted Semester II / 2016
Menurutnya, kenaikan tersebut merupakan hal yang luar biasa bila ekspor kerajinan tangan bisa tumbuh di tahun-tahun sebelumnya. "Terwujudnya
Ekspor kerajinan tangan dari Bali selama bulan Januari 2016 pada bulan Juni 2016 mengalami perbaikan sebesar 2,99% dibandingkan dengan periode
Januari 2015 - Juni 2015 yang lalu. Kami mengantisipasi babak kedua 2016 akan meningkat dan jauh lebih meningkat lagi, "katanya
Perusahaan, Kamis (8/11/2016). Asosiasi Eksportir dan Produsen Kerajinan Tangan Indonesia (Asephi) Bali memperkirakan hal itu
Ekspor kerajinan tangan dari Bali mulai membentang di babak kedua 2016. Ketua Asephi Bali, Ketut Dharma Siadja, mengatakan
Hal ini karena ekspor barang kerajinan dari Bali akan naik lagi di masa depan, keadaan pasar di negara maju
yang akhirnya menjadi tujuan ekspor Bali sudah mulai membaik. Jumlahnya meningkat 15,34% dibanding Mei
Nilai ekspor 2016 yang mencapai US $ 41,67 juta. Apalagi, pencapaian pada Juni 2016 juga meningkat sebesar 20,32% dari sebelumnya
bulan ini sebesar US $ 39,94 juta. Bila dilihat dari jenis komoditi, kenaikan ekspor secara dominan dipengaruhi oleh
kenaikan nilai ekspor pada permata atau perhiasan US $ 2.003 juta, furnitur, pencahayaan rumah seharga US $ 1,42 juta, tidak dirajut
garmen sebesar US $ 1,31 juta, kayu dan produk dari kayu sebesar US $ 651.827, serta peralatan musik US $ 297.285. Dia
menambahkan bahwa sejauh ini, sebagian besar kerajinan kayu dominan untuk diekspor keluar dari Bali. "Sementara negara-negara yang kita tuju tahun ini
meningkatkan ekspor adalah negara Amerika Serikat dan Eropa karena Amerika Serikat adalah pasar terbesar untuk barang ekspor kita, "katanya
kata. "Jika ekspor terus tumbuh, ini bisa memberi dampak domino yang signifikan ke daerah pedesaan, terutama sekutu dalam kerajinan tangan
sentra produksi, "jelasnya.Baca juga: map raport
Tidak ada komentar:
Posting Komentar